Jumat, 30 September 2011


Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun  sebagaian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adfentif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat muatan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stomata pada daun jagung berbentuk halter, yang khas memiliki famili poaceae. Setiap stomata dikelilingi sel-sel epidermisberbentuk kipas. Struktur ini berperang penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memilik bunga jantan dan bunga betinayang terpisah (diklin) dalam tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku poaceae, yang disebut floret.
Sistematika tanaman jagung adalah sebagai berikut:
Kingdom                     : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisio                         : spermathopyta (tumbuhan berbiji)
Sub Divisio                 : Angiospermae (berbiji tertutup)
Classis                         : monocotyledone (berkeping satu)
Ordo                            : Graminea (rumput-rumputan)
Familia                        : Gramunacea
Genus                          : Zea

Tidak ada komentar:

Posting Komentar